Menulis Pantun Sesuai dengan Syarat-Syarat Pantun - Pantun merupakan jenis puisi usang yang hingga ketika ini masih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menulis pantun tidak menyerupai menulis puisi modern, yang lebih bebas berekspresi tanpa terikat hukum tertentu. Pada zaman dahulu pantun hanya disampaikan secara verbal saja, tetapi kini pantun sudah ditulis ke dalam buku dan dijadikan salah satu bahan pelajaran Bahasa Indonesia.
Pantun terbagi menjadi dua bagian, bab sampiran dan isi. Bagian sampiran merupakan bab pengatar yang berada pada dua baris pertama sebuah pantun. Sedangkan bab isi yakni inti atau tujuan dari pantun tersebut. Dari bab isi inilah sanggup kita ketahui isi dari sebuah pantun.
Berdasarkan isinya pantun sanggup dibagi menjadi :
1. Pantun Anak-Anak
2. Pantun Cinta dan Kasih Sayang
3. Pantun Adat Istiadat
4. Pantun Agama
5. Pantun Cerita
6. Pantun Nasehat
7. Pantun Pujian
Syarat-Syarat / Ciri-ciri Pantun
Untuk menciptakan sebuah pantun kita harus memenuhi persyaratan yang merupakan ciri dari pantun itu sendiri. Ciri/syarat yang dimaksud yakni sebagai berikut :
1. Satu bait terdiri dari 4 baris
2. Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata
3. Bersajak a-b-a-b
4. 2 baris pertama sebagai sampiran
5. 2 baris berikutnya sebagai isi
Nah, sesudah kita mengetahui pengertian dan syarat-syarat pantun, kita sanggup menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Perhatikan teladan pantun berikut :
Dari tabel di atas, terlihat dengan terang ciri-ciri dari pantun, dan pantun di atas sesuai dengan syarat-syarat menulis pantun.
Contoh-Contoh Pantun :
Ada gula ada semut
Dari Jakarta hendak ke Badung
Kaprikornus orang jangan suka cemberut
Coba dengarkan sebuah senandung
Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kau anak yang pandai
Sudah niscaya banyak temannya
Nonton bola di atas pohon
Sambil minum es kelapa muda
Bila kau mau memohon
Niscaya Tuhan mengabulkannya
Demikian posting terntang Menulis Pantun Sesuai dengan Syarat-Syarat Pantun. Semoga bermanfaat.
Selamat Belajar...!!! :)
KODE IKLAN 300x 250
Pantun terbagi menjadi dua bagian, bab sampiran dan isi. Bagian sampiran merupakan bab pengatar yang berada pada dua baris pertama sebuah pantun. Sedangkan bab isi yakni inti atau tujuan dari pantun tersebut. Dari bab isi inilah sanggup kita ketahui isi dari sebuah pantun.
Berdasarkan isinya pantun sanggup dibagi menjadi :
1. Pantun Anak-Anak
2. Pantun Cinta dan Kasih Sayang
3. Pantun Adat Istiadat
4. Pantun Agama
5. Pantun Cerita
6. Pantun Nasehat
7. Pantun Pujian
Syarat-Syarat / Ciri-ciri Pantun
Untuk menciptakan sebuah pantun kita harus memenuhi persyaratan yang merupakan ciri dari pantun itu sendiri. Ciri/syarat yang dimaksud yakni sebagai berikut :
1. Satu bait terdiri dari 4 baris
2. Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata
3. Bersajak a-b-a-b
4. 2 baris pertama sebagai sampiran
5. 2 baris berikutnya sebagai isi
Nah, sesudah kita mengetahui pengertian dan syarat-syarat pantun, kita sanggup menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Perhatikan teladan pantun berikut :
Larik | Sajak | Jumlah Suku Kata | Isi & Sampiran |
Pisang emas dibawa berlayar | a | 10 | Baris 1 & 2 : Sampiran |
Masak sebiji dimasukkan peti | b | 11 | |
Utang emas sanggup dibayar | a | 9 | Baris 3 & 4 : Isi |
Utang kecerdikan dibawa mati | b | 9 |
Dari tabel di atas, terlihat dengan terang ciri-ciri dari pantun, dan pantun di atas sesuai dengan syarat-syarat menulis pantun.
Contoh-Contoh Pantun :
Ada gula ada semut
Dari Jakarta hendak ke Badung
Kaprikornus orang jangan suka cemberut
Coba dengarkan sebuah senandung
Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kau anak yang pandai
Sudah niscaya banyak temannya
Nonton bola di atas pohon
Sambil minum es kelapa muda
Bila kau mau memohon
Niscaya Tuhan mengabulkannya
Demikian posting terntang Menulis Pantun Sesuai dengan Syarat-Syarat Pantun. Semoga bermanfaat.
Selamat Belajar...!!! :)