KODE IKLAN DFP 1 Pengertian Seni Dan Seni Rupa Jenis-Jenis Karya Seni Rupa | kumpulan ilmu dan pengetahuan penting

Pengertian Seni Dan Seni Rupa Jenis-Jenis Karya Seni Rupa

KODE IKLAN 200x200
KODE IKLAN 336x280
Manusia tidak sanggup lepas dari seni, alasannya seni yaitu salah satu kebudayaan yang mengandung nilai keindahan. Sedangkan setiap insan menyukai keindahan. Melalui seni orang sanggup memperoleh kenikmatan secara batiniah.

Tidak ada yang sanggup memastikan kapan seni mulai dikenal manusia. Namun, jejak-jejak peninggalan insan dari masa lampau mengatakan bahwa seni tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia.

Menurut Ensiklopedia Indonesia, pengertian seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang alasannya keindahan bentuknya orang bahagia melihat atau mendengarnya. Namun tidak semua keindahan (estetika) itu selalu bernilai seni (artistik), alasannya kenyataannya tidak semua yang indah itu bernilai seni. Banyak keindahan keindahan yang tidak termasuk dalam karya seni.

Keindahan seni adalah keindahan yang diciptakan manusia. Keindahan di luar ciptaan insan tidak termasuk keindahan yang bernilai seni, contohnya keindahan pantai di Bali, keindahan Gunung Bromo, dan keindahan seekor burung merak. Jadi, seni merupakan ciptaan insan yang mempunyai keindahan.

Bermacam jenis seni, antara lain seni tari, seni musik, seni teater, dan seni rupa. Seni rupa yaitu hasil karya ciptaan manusia, baik berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang mengandung atau mempunyai nilai keindahan yang diwujudkan dalam bentuk rupa.

Seni rupa ditinjau dari segi fungsinya dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut.

  1. Seni rupa murni (fine art), yaitu karya seni yang hanya untuk dinikmati nilai keindahannya saja. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan batiniah. Seni rupa murni banyak ditemukan pada cabang seni grafika, seni lukis, dan seni patung.
  2. Seni rupa terapan (applied art), yaitu seni rupa yang mempunyai nilai kegunaan (fungsional) sekaligus mempunyai nilai seni. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan simpel atau memenuhi kebutuhan seharihari secara materi, contohnya furnitur, tekstil, dan keramik.

Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan sanggup digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

  1. Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra), Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya sanggup dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
  2.  Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra), Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu karya seni rupa yang sanggup dilihat dari segala arah dan mempunyai volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional menyerupai rencong dan pedang, serta patung.

Jenis-Jenis Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat

Hasil karya seni rupa terapan setiap tempat tidak sama. Setiap tempat mempunyai ciri khas masing masing. Benda benda seni rupa terapan yang dihasilkan di aneka macam daerah, di antaranya sebagai berikut.

1. Kerajinan batik
Sejarah batik di Nusantara berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Kain batik dibuat dengan cara melukis dengan memakai canting dan kuas di atas kain dengan materi lilin yang dipanaskan. Hasil proses membatik tersebut dinamakan batik tulis.

Daerah-daerah penghasil batik di Nusantara, antara lain sebagai berikut.

a. Jawa Tengah dan Yogyakarta
Jawa Tengah merupakan tempat penghasil kain batik terbesar di Nusantara. Batik Jawa Tengah mempunyai corak yang khas dan sarat dengan filosofi. Daerah penghasil batik di Jawa Tengah yang paling menonjol yaitu Pekalongan, Solo, dan Semarang. Pusat penghasil kain batik populer lainnya yaitu Yogyakarta.

1) Batik Yogyakarta dan Solo (Surakarta)
Sejarah batik Yogyakarta yaitu pengembangan dari batik Solo. Hubungan dari kedua tempat tersebut sangat erat. Batik Yogyakarta dan Solo sarat filosofi dan mayoritas warna cokelat dan biru tua. Ada sekitar 4.000 motif batik Yogyakarta, yang cukup terkenal, di antaranya yaitu motif parang, babon angrem, dan wahyu tumurun. Motif batik Solo, antara lain sidomukti, sidoluruh, dan lereng

2) Batik Pekalongan dan Semarang
Batik Pekalongan mempunyai ciri pesisir dengan corak ragam hias alami. Corak ragam hiasnya banyak mendapat imbas dari Cina yang dinamis dan kaya akan warna. Batik Pekalongan banyak didominasi warna cerah, hijau, kuning, merah, dan merah muda, serta didominasi motif bunga (buketan). Batik Semarang banyak didominasi warna cokelat, kuning, hijau, dan hitam dengan motif alam, menyerupai bunga, dedaunan, dan burung.

b. Jawa Timur
Jawa Timur termasuk tempat penghasil batik, antara lain Madura, Tulungagung, Pacitan, Ponorogo, Mojokerto, Tuban, dan lain-lain. Batik Madura mengandalkan corak bunga yang unik dengan teladan daun-daunan. Di tempat ini terdapat beberapa motif batik tertua, yaitu ramok, sebar jagab, rumput laut, okel, dan panji lintrik. Warna yang digunakan kebanyakan diambil dari materi alam dengan warna yang mencolok.
Batik Tulungagung berwarna sogan (cokelat) dan biru bau tanah dengan motif Lung (tumbuhan) dan bunga. Untuk batik Tuban, yang cukup dikenal yaitu batik gedog yang berciri khas golongan batik pesisir. Motif ini didominasi motif burung dan bunga. Sedangkan batik Banyuwangi lebih dikenal dengan motif batik gajah uling, dengan dasar kain berwarna putih.

c. Jawa Barat
Daerah penghasil batik di Jawa Barat, antara lain Cirebon dan Tasikmalaya. Batik Cirebon mempunyai kekhasan sendiri, yaitu motif mega mendung yang kaya akan warna menyerupai cokelat, ungu, biru, hijau, merah, dan hitam. Batik Tasikmalaya yang sangat populer yaitu batik sarian yang merupakan kumpulan beberapa motif adonan dari motif kumeli, rereng, burung, kupu-kupu, dan bunga.
Batik tulis khas Tasikmalaya banyak memakai warna dasar merah, kuning, ungu, biru, hijau, dan
sogan. Motifnya lebih banyak natural (alam).

d. Bali
Daerah penghasil batik di Bali, antara lain Gianyar dan Denpasar. Corak batik Bali banyak kesamaan
gaya dengan batik di Jawa. Namun batik Bali memakai warna-warna yang lebih cerah.

e. Sumatra
Daerah penghasil batik Sumatra antara lain Padang (Sumatra Barat) dan Jambi. Padang populer dengan batik tanah liek. Bahan pewarna batik Sumatra umumnya berasal dari bahan-bahan alami, termasuk akar-akaran yang dicampur tanah liat sehingga mempunyai ciri khas tersendiri.

f. Kalimantan
Salah satu penghasil batik populer di Kalimantan yaitu Banjarmasin (Kalimantan Timur). Kain batik yang digunakan yaitu berjenis santung,katun, sutra, yuyur, dan satin. Batik
Banjarmasin mempunyai motif yang bervariatif dan banyak mengambil objek alam. Motif-motif batik Banjar,antara lain berbentuk irisan daun pudak, daun bayam, dan jamur kecil.

2. Kerajinan ukir
Kerajinan ukir di Nusantara, antara lain berupa seni ukir kayu dan seni ukir logam. Daerah-daerah penghasil kerajinan ukir kayu di Nusantara, di antaranya yaitu Jepara, Cirebon, Bali, Kalimantan, Papua, Madura, dan Sumatra.
Kerajinan ukir logam terbuat dari perak, tembaga, emas,dan kuningan. Proses pembuatan kerajinan logam banyak memakai teknik cetak atau cor, tempa, toreh, dan penyepuhan. Daerah penghasil kerajinan logam di Nusantara, antara lain Jawa Tengah dan Yogyakarta.

3. Kerajinan anyaman
Anyaman banyak kita jumpai, baik berupa benda pakai maupun benda hias. Anyaman dibuat dari materi alami dan materi sintetis. Bahan-bahan alami yang digunakan, antara lain bambu, rotan, daun mendong, dan janur.
Bahan-bahan sintetis yang digunakan, antara lain plastik, pita, dan kertas. Daerah penghasil kerajinan
anyaman, antara lain Bali, Kudus, Kedu, Tasikmalaya,dan Tangerang.

4. Kerajinan topeng
Topeng merupakan hasil karya seni kerajinan yang sanggup digunakan untuk keperluan perlengkapan tari dan hiasan. Kerajinan topeng umumnya dibuat dari materi kayu. Daerah penghasil kerajinan topeng di Nusantara, antara lain Yogyakarta, Cirebon, Bali, Surakarta, dan Bandung. Setiap tempat mempunyai ciri khas topeng yang berbeda.

5. Kerajinan tenun
Tenun merupakan hasil kerajinan tradisional yang dibuat dengan teknik dan alat khusus. Kerajinan tenun banyak terdapat di Kalimantan, Minangkabau, Sumatra Utara, NTT, NTB, Lampung, Flores, Sulawesi, dan Palembang. Motif yang dibuat pun berlainan di setiap daerah. Berbagai motif tenun dari Palembang, antara lain mawar Jepang, bagus manis, bintang berantai, nago besaung, dan bunga cino.
Ada dua jenis tenun, yaitu tenun ikat dan tenun songket. Keduanya berbeda dalam teknik dan materi yang digunakan. Berbeda dengan tenun ikat, pada songket mendapat tambahan benang emas yang diletakkan dengan teknik tusuk dan cukit.

6. Kerajinan wayang
Wayang merupakan budaya orisinil Nusantara, yang ceritanya berasal dari budaya Hindu India. Wayang dibuat untuk seni pertunjukan sekaligus sebagai hiasan.Jenis wayang terdiri atas wayang kulit yang terbuat dari kulit kerbau dan wayang golek yang terbuat dari kayu.
Daerah penghasil kerajinan wayang, di antaranya Bali, Yogyakarta, dan Surakarta.

7. Kerajinan keramik
Keramik merupakan hasil karya seni kerajinan yang berbahan dasar dari tanah. Hasil kerajinan keramik sangat beragam, menyerupai vas bunga, guci, mangkuk, cangkir, dan lain-lain. Daerah penghasil kerajinan keramik yang populer di Nusantara, di antaranya Kasongan (Yogyakarta), Sompok, dan Mayong (Jepara).


Apresiasi Keunikan Gagasan Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Taraf apresiasi masyarakat terhadap karya seni perlu ditingkatkan pemahamannya melalui aneka macam acara dan pendidikan seni. Apresiasi (bahasa Inggris appreciate) artinya menghargai atau menilai. Bagi siswa, pelajaran apresiasi sangat penting untuk menumbuhkan kepekaan estetis, menumbuhkan kreativitas, berguru menghargai karya seni, serta melatih siswa untuk menumbuhkan kecintaan dan
keaktifan dalam aneka macam acara seni.

Apresiasi timbul setelah melihat dan mengamati aneka macam bentuk karya seni yang diciptakan, termasuk karya seni rupa terapan tempat setempat. Kegiatan apresiasi sanggup berupa apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Seorang seniman yang aktif berkarya sanggup dikatakan melaksanakan apresiasi aktif, sedangkan masyarakat yang bertindak sebagai pengagum atau pengamat karya seni digolongkan pada apresiasi pasif.

Seni rupa terapan tempat setempat dengan segenap keunikan gagasannya patut mendapat apresiasi, baik secara aktif maupun pasif. Gagasan (ide kreatif) tersebut merupakan awal proses penciptaan karya seni, termasuk karya seni rupa terapan tempat setempat yang diciptakan menurut nilai guna tanpa mengesampingkan nilai seni.
Dalam penciptaan karya seni tersebut, masing-masing tempat mempunyai keunikan atau kekhasan tersendiri, baik dalam teknik maupun ketersediaan materi yang ada di sekitarnya.

Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa terapan tempat setempat kebanyakan masih tradisional dan dibuat dengan keterampilan tangan. Misalnya, untuk menciptakan keramik, seorang pengrajin keramik cukup memakai teknik putar dengan memakai alat yang terbuat dari kayu. Pengrajin ukir kayu cukup memakai alat pahat sederhana untuk mengukir. Teknik pembuatan karya seni rupa terapan tempat setempat terdiri atas karya seni rupa terapan dua dimensi dan tiga dimensi.

1. Dua dimensi
Teknik pembuatan karya seni rupa terapan tempat setempat dengan wujud dua dimensi, antara lain sebagai berikut.

a. Teknik kerajinan kain batik
Teknik membatik telah mengalami perkembangan tanpa meninggalkan teknik usang yang telah diwariskan secara turun-temurun. Teknik batik yang kita kenal di Nusantara, antara lain sebagai berikut.

  1. Batik tulis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik menggambar motif di atas kain memakai canting. Canting yaitu alat khusus untuk menggambar motif batik di atas kain yang berisi cairan lilin atau malam panas untuk menutup bagianbagian tertentu sesuai dengan teladan yang dibuat. Batik tulis mempunyai keunggulan nilai seni dibandingkan dengan batik yang lain.
  2. Batik cap, yaitu batik yang dibuat dengan memakai teknik cap (stempel), biasanya dibuat dari tembaga dan dibubuhi malam (cairan lilin panas).
  3. Batik sablon, yaitu batik yang dibuat dengan memakai klise (hand printing). Motif batik yang sudah dibuat kemudian dibuat klise kemudian dicetak.
  4. Batik printing, yaitu batik yang dibuat dengan teknik printing atau memakai alat mesin. Teknik pembuatannya menyerupai dengan batik sablon.
  5. Batik lukis, yaitu batik yang dibuat dengan teknik melukiskan eksklusif di atas kain. Alat yang digunakan dan motif yang dibuat pun lebih bebas.


b. Teknik kerajinan wayang kulit
Wayang kulit dibuat dengan teknik pahat dan sungging (digambar) dengan materi cat dan alat sederhana. Desain wayang kulit dibuat sesuai dengan pakem yang sudah ditetapkan dari warisan nenek moyang.

c. Teknik kerajinan kain tenun
Kain tenun dibuat dengan cara memintal benang bertahap dengan alat tenun, sampai menjadi kain dengan ragam hias yang indah. Alat tenun terbuat dari kayu atau bambu.

d. Teknik kerajinan sulaman atau bordir
Sulaman atau bordir dibuat dengan memakai mesin jahit atau dengan teknik tusuk jarum.

2. Tiga dimensi
Teknik pembuatan karya seni rupa terapan tempat setempat dengan wujud tiga dimensi, antara lain sebagai berikut.

a. Teknik cetak (cor tuang)
Teknik cetak untuk pembuatan karya seni terapan, yaitu tuang berulang (bivalve)dan tuang sekali pakai (a cire perdue). Teknik bivalvemenggunakan dua jenis cetakan yang terbuat dari batu, gips, dan semen yang sanggup digunakan berulang-ulang sesuai kebutuhan. Teknik bivalvesering digunakan untuk mencetak benda-benda sederhana yang tidak terlalu rumit pembuatannya. Sedangkan teknik a cire perduebiasanya memakai benda dari logam (tembaga, besi) yang bentuk dan hiasannya lebih rumit.

b. Teknik pahat/ukir
Teknik ini digunakan untuk memahat, menggores, menoreh, dan membentuk teladan permukaan benda.
Bahan-bahan yang sanggup diukir atau dipahat, antara lain kayu, batu, atau materi lain yang sejenis. Alat yang digunakan untuk mengukir yaitu tatah (pahat ukir) yang terbuat dari besi atau baja. Hasil karya seni dari pahat ukir, antara lain terdapat pada alat-alat kebutuhan rumah tangga, menyerupai kursi, meja, lemari, dan hiasan dinding.

c. Teknik tempa
Teknik tempa biasanya digunakan untuk menciptakan benda-benda dari logam (besi, baja, dan kuningan). Logam terlebih dahulu dipanaskan di perapian khusus kemudian ditempa (dibentuk) sesuai keinginan. Contoh benda-benda tradisional dari hasil teknik tempa yaitu aneka senjata tradisional dan benda-benda perhiasan.

d. Teknik anyaman
Hasil karya seni rupa terapan yang memakai teknik anyaman, contohnya tikar, topi, tas, kipas, dan
benda-benda hiasan lainnya. Bahan yang digunakan untuk menciptakan anyaman terdiri atas materi alam,
seperti rotan, bambu, serat kayu, dan eceng gondok

Ringkasan

  • Seni rupa yaitu hasil karya ciptaan manusia, baik berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang mengandung atau mempunyai nilai keindahan dan diwujudkan dalam bentuk rupa.
  • Seni rupa ditinjau dari segi fungsi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.
  • Karya seni rupa terapan menurut wujud fisiknya sanggup digolongkan menjadi dua, yaitu karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) dan karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimarta).
  • Seni rupa terapan tempat setempat dengan segenap keunikan gagasannya patut mendapat apresiasi, baik secara aktif maupun pasif.
  • Teknik pembuatan karya seni dua dimensi memakai teknik batik, pahat dan sungging, pintal, dan tusuk jarum. Teknik karya seni tiga dimensi memakai teknik cetak, pahat atau ukir, tempa, dan anyaman
KODE IKLAN 300x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE IKLAN DFP 2
KODE IKLAN DFP 2